Selasa, 16 April 2013

Bangkai Pesawat Lion Air Dipindah ke Pantai Kelan Bangkai pesawat dipotong dengan metode cutting hidrolik dan listrik.




Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-904 jatuh dan tebelah dua di Laut Bali, Sabtu 13 April 2013. Saat pesawat nahas itu nyemplung ke laut, bahan bakarnya tumpah ke pantai.

Seorang nelayan, Made Dana dan rekannya yang saat kejadian sedang berada di sekitar lokasi melihat pencemaran pantai akibat avtur yang tumpah dari Lion Air tersebut.

Menurutnya, air laut di beberapa titik terlihat keruh, berubah warna, dan licin seperti minyak. Bahkan, di beberapa titik bau menyengat terasa menusuk hidung. "Tersebar di beberapa titik, cukup mengganggu," ujar Dana, Selasa 16 April 2013.

Salah seorang wartawan stasiun televisi nasional yang sempat mendekat bangkai pesawat menggunakan kapal nelayan juga menuturkan hal sama. Tercium bau menyengat bahan bakar avtur.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Airport Services Lion Air Daniel Putut tak menampik tumpahan bahan bakar avtur maskapainya. Hanya saja, hal itu terjadi tanpa kesengajaan.

"Pesawat mendarat tidak normal dan pecah. Pasti ada luapan bahan bakar ke laut. Memang seperti itu keadaannya. Kondisinya memang demikian adanya," kata dia, saat ditemui.

Kendati demikian, Daniel menjelaskan bahwa pihaknya dengan cepat mengantisipasi pencemaran lebih jauh dengan cara menyedot avtur. "Bahkan, sejak hari pertama kami sudah menyiapkan lebih dari 100 drum untuk menampung avtur agar tidak tercecer ke mana-mana," ujar dia.

Daniel mengaku siap bertanggung jawab dengan segala kerusakan biota laut, semisal terumbu karang. Sebab, di lokasi banyak sekali terumbu karang yang sudah hidup puluhan tahun. "Kami siap melakukan recovery pantai dan biota laut," tuturnya


Berita terbaru, berita terkini, kecelakaan pesawat terbang, lion air, kecelakaan pesawat lion, lion air di bali, bandara i gusti ngurah rai, berita kecelakaan pesawat, berita kecelakaan lion air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar